BEM PTAI Menyoroti Peran Mahasiswa dalam Menjawab Krisis Moral Politik

Jakarta, 25 September 2025 – Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah dinamika sosial-politik nasional. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Pusat BEM PTAI, Yayan Efendi, menyusul peristiwa anarkis massa yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu.

Menurut Yayan, kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi sekaligus renungan bagi seluruh elemen bangsa, mulai dari legislatif, eksekutif, yudikatif, hingga masyarakat luas yang kini bebas bermedia sosial. Ia menilai, media sosial menjadi salah satu faktor pemicu utama karena banyak generasi muda, khususnya pelajar generasi Z, yang mudah terprovokasi ajakan aksi dan terpikat oleh konten siaran langsung demi popularitas.

“Peristiwa anarkis tidak bisa dilepaskan dari fenomena media sosial. Banyak anak muda ikut terlibat karena terpancing oleh konten live atau ajakan viral di medsos. Lebih parah lagi, situasi ini diperburuk oleh perilaku elite politik yang sering menampilkan sikap tidak pantas di ruang publik. Akibatnya, rasa kecewa dan amarah masyarakat menumpuk dan akhirnya meledak dalam bentuk anarkis,” ungkap Yayan.

Ia menambahkan, kondisi tersebut menjadi tantangan serius bagi generasi muda ke depan. BEM PTAI melihat, mahasiswa harus mampu mengarahkan energi dan aspirasi mereka secara lebih konseptual serta berbasis ilmu pengetahuan, sosial, dan politik. “Demokrasi harus tetap berjalan tanpa mengorbankan rakyat. Kritik mahasiswa sangat penting, tapi harus terarah agar benar-benar memberi manfaat dan solusi bagi bangsa dan negara,” tegasnya.

Yayan optimistis, Indonesia mampu keluar dari situasi sulit menuju cita-cita besar bangsa. “Kita ingin mengubah istilah Indonesia Cemas atau Gelap menjadi Indonesia Emas sebagaimana cita-cita nasional kita,” katanya.

Di sisi lain, Yayan juga menekankan bahwa dinamika yang terjadi di Indonesia tidak hanya berdampak di dalam negeri, tetapi juga mendapat perhatian dunia internasional. “Indonesia kini menjadi rujukan bagi banyak negara. Apa yang terjadi di sini, baik kemajuan maupun kekacauan, bisa berdampak ke negara lain. Itulah sebabnya Indonesia tidak lagi dipandang sebagai negara berkembang, tetapi sebagai negara besar dengan pengaruh global, baik di bidang ekonomi maupun demokrasi,” jelasnya.

BEM PTAI menyerukan agar pemuda dan mahasiswa di seluruh Indonesia bersatu, tetap kritis namun konstruktif, serta menjaga persatuan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan komunikasi tanpa batas.

“Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia, Hidup Bangsa Indonesia!”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *